Iklan Gerakan Minum Susu Prabowo-Gibran Menuai Kritik

iklan gerakan minum susu prabowo gibran

Calon presiden Prabowo Subianto melakukan kampanye gerakan minum susu gratis, lewat berbagai platform termasuk iklan di televisi. Iklan Gerakan minum susu gratis tersebut ditampilkan dengan anak-anak sekolah dasar yang sedang minum susu. Namun anak-anak dalam iklan tersebut bukan manusia melainkan buatan AI. Memang Prabowo dan Gibran cukup menyoroti mengenai digitalisasi di berbagai bidang termasuk iklan.

Namun di balik itu, iklan tersebut menuai kritik dari para Ahli Tenaga Kesehatan karena susu terutama susu hewan termasuk sapi tidak relevan dengan pemenuhan gizi anak dengan kasus stunting. Banyak anak yang ada di lapangan ternyata justru alergi terhadap susu sapi karena kandungan laktosa di dalamnya. Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak merekomendasikan pemenuhan gizi anak melalui makanan yang bervariasi, makanan lokal, musiman dan terjangkau. Seperti tahu, tempe, ikan, telur sayur dan buah-buahan musiman. Untuk pemenuhan susu cukup ASI eksklusif minimal sampai usia 0-6 bulan dan lebih baik sampai anak genap berusia 2 tahun.

Menurut WHO sendiri minum susu untuk usia di atas 2 tahun tidak menjadi kebutuhan, lebih baik jika konsumsi makanan bergizi yang bervariasi dan disarankan konsumsi makanan rumahan padat nutrisi bukan jajanan kemasan. Apalagi jika kita lihat berbagai macam jajanan di pasaran dengan tinggi akan kandungan gula namun minim nutrisi. Ini sering menyebabkan anak enggan makan makanan rumahan karena sudah makan jajanan yang tinggi gula dan berbagai zat tambahan seperti pengawet, MSG dll. Hal ini membuat anak-anak kenyang sebelum makan yang bergizi.

Untuk itu sudah jelas Gerakan Minum Susu atau yang disingkat dengan GERIMIS ini kurang cocok untuk pemenuhan nutrisi anak-anak yang kebanyakan alergi laktosa. Karena bukannya memenuhi kekurangan nutrisi ada anak, malah bisa terjadi intoleransi laktosa dan terkena berbagai resiko penyakit seperti diabetes, hipertensi dll. Apalagi jika yang dibagikan adalah susu kemasan yang sudah tinggi gula.

Untuk itu sebaiknya para Paslon melakukan riset dan kajian secara matang sebelum membuat kebijakan agar masyarakat tidak menjadi korban dari para pemangku kebijakan. Tapi bukan berarti visi-misi Prabowo dan Gibran semuanya buruk, pasti ada yang memiliki manfaat. Untuk itu berikut tips memilih calon presiden agar kita bisa memilih sesuai visi-misi:

Memilih calon presiden adalah keputusan penting yang mempengaruhi arah dan kebijakan negara. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu kamu dalam memilih calon presiden:

1. Ketahui Visi dan Misi Calon serta Pahami Program dan Kebijakan.
  • Pelajari dengan seksama visi dan misi calon presiden. Pahami rencana dan tujuan mereka untuk masa depan negara.
  • Teliti program dan kebijakan yang diusulkan oleh calon. Pastikan bahwa ide dan rencana mereka dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan.

2. Riwayat Kepemimpinan dan Reputasi dan Kredibilitas.
  • Tinjau rekam jejak kepemimpinan calon. Bagaimana kinerja dan keputusan mereka di posisi-posisi sebelumnya? Pengalaman kepemimpinan yang baik dapat menjadi indikator kinerja di masa mendatang.
  • Cek reputasi dan kredibilitas calon. Bagaimana penilaian masyarakat terhadap mereka? Seberapa dapat diandalkan calon tersebut dalam melaksanakan janji-janjinya?

3. Integritas dan Etika.
  • Evaluasi tingkat integritas dan etika calon. Kepemimpinan yang jujur, transparan, dan etis adalah faktor penting dalam memilih pemimpin.

4. Kemampuan Memahami Masalah dan Berkomunikasi
  • Pilih calon yang mampu memahami dan mengatasi permasalahan nyata yang dihadapi masyarakat. Kemampuan analisis dan solusi yang baik sangat diperlukan.
  • Seorang pemimpin yang efektif harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Lihat bagaimana calon menyampaikan ide-ide dan rencananya kepada masyarakat.

5. Keterbukaan terhadap Kritik.
  • Pertimbangkan bagaimana calon menanggapi kritik dan masukan. Pemimpin yang terbuka terhadap kritik dan bersedia belajar dari kesalahan dapat menjadi pemimpin yang lebih baik.

6. Diskusikan dengan Orang Lain.
  • Diskusikan pandangan kamu dengan keluarga, teman, dan rekan kerja. Berbicaralah dengan orang-orang yang memiliki pandangan yang beragam untuk mendapatkan sudut pandang yang lebih luas.

7. Jangan Terlalu Dipengaruhi Media Sosial.
  • Hindari terlalu terpengaruh oleh konten di media sosial. Selalu verifikasi informasi dan cari sumber yang dapat dipercaya.

Ingatlah bahwa memilih calon presiden merupakan tanggung jawab bersama. Meneliti dengan matang dan kritis dapat membantu kita membuat keputusan yang lebih informasional dan sesuai dengan nilai-nilai serta kebutuhan masyarakat.
Disclaimer: Situs Andy.web.id memberikan informasi mengenai nama bintang/model dan lagu pada suatu iklan di Indonesia. Tidak berafiliasi dengan produk-produk yang disebutkan pada setiap postingan. Jika ada Komplain atau Penghapusan tentang Isi konten, silakan kontak mimin... baca selengkapnya.

Komentar